Serayupos.com – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan cadangan bahan bakar minyak nasional berada dalam kondisi aman meskipun beberapa SPBU swasta dilaporkan kehabisan stok dalam beberapa bulan terakhir. Pernyataan itu disampaikan Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 20 November 2025. Ia menegaskan bahwa hingga hari ini pasokan BBM nasional masih mencukupi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia, dengan cadangan yang bertahan hingga 18 hari ke depan. Penjelasan ini diberikan di tengah meningkatnya kekhawatiran publik akibat banyaknya SPBU swasta yang tidak beroperasi normal akibat kekosongan stok.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil menjelaskan bahwa batas aman cadangan BBM nasional berada pada kisaran 18 hingga 19 hari, dan ketersediaan saat ini masih berada dalam rentang standar tersebut. Ia menyatakan bahwa meskipun beberapa SPBU swasta belum dapat kembali menjual BBM akibat kendala pasokan, pemerintah menjamin kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi. Untuk memastikan kelancaran distribusi, pemerintah telah membuka opsi impor BBM menggunakan kuota milik Pertamina bagi perusahaan swasta yang kesulitan memenuhi kebutuhan pasokannya.

BP-AKR menjadi perusahaan swasta pertama yang menyepakati mekanisme impor menggunakan kuota Pertamina. Mereka memastikan bahwa penjualan BBM di sejumlah SPBU telah kembali berjalan. Dalam pernyataan resminya, BP-AKR menjelaskan bahwa sejumlah SPBU bp sudah kembali melayani penjualan produk BP 92 dan BP Ultimate Diesel. Kondisi ini menjadi sinyal positif bahwa sebagian SPBU swasta mulai menormalkan layanan mereka setelah mengalami kelangkaan pasokan selama beberapa minggu terakhir.

Namun, kondisi berbeda terjadi di Shell Indonesia. Hingga kini, perusahaan tersebut belum mencapai kesepakatan impor BBM melalui kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga. President Director dan Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menjelaskan bahwa pembahasan terkait impor BBM masih berlangsung. Menurutnya, aspek komersial dalam kerja sama business to business masih perlu dirampungkan sebelum kesepakatan dapat diambil. Shell memastikan diskusi dengan pemerintah terus berjalan agar kelangkaan stok di SPBU mereka dapat segera teratasi.

Situasi kekosongan stok BBM di SPBU swasta sebenarnya mulai terasa sejak beberapa bulan terakhir dan berdampak pada wilayah dengan ketergantungan tinggi terhadap BBM non-pertamina. Sejumlah masyarakat mengeluhkan tutupnya SPBU swasta, sementara sebagian lainnya terpaksa berpindah ke SPBU Pertamina yang kemudian mengalami peningkatan antrean kendaraan. Pemerintah mengakui bahwa situasi ini menjadi tantangan dalam menjaga kelancaran distribusi energi di tengah dinamika pasar global yang mempengaruhi harga dan ketersediaan BBM impor.

Dalam konteks lebih luas, langkah pemerintah membuka keran impor melalui Pertamina bertujuan menghindari ketergantungan penuh pada satu sumber pasokan serta menjaga stabilitas pasokan energi nasional. Kebijakan ini juga mendorong perusahaan swasta untuk tetap berkompetisi secara sehat dalam menyediakan layanan BBM yang berkualitas bagi masyarakat. Meski begitu, pemerintah tetap meminta perusahaan swasta mematuhi ketentuan permodalan dan kewajiban cadangan operasional agar kejadian serupa tidak berulang.

Ke depan, pemerintah merencanakan penguatan koordinasi antara Kementerian ESDM, Pertamina, serta operator SPBU swasta. Salah satu fokusnya adalah memastikan komitmen impor dan distribusi BBM berjalan konsisten, terutama bagi SPBU yang selama ini menjadi alternatif bagi masyarakat di wilayah perkotaan. Bahlil juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau stabilitas cadangan nasional dan mengupayakan langkah preventif jika terjadi gejolak pada suplai global.

Selain itu, evaluasi kebijakan terkait kewajiban penyediaan stok minimal bagi operator SPBU swasta disebut sedang dibahas di level kementerian. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi sekaligus menekan potensi terjadinya kekosongan BBM di masa mendatang. Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama jangka panjang antara operator SPBU swasta dan pemasok bahan bakar untuk menjaga stabilitas pasokan.

Pada akhirnya, Bahlil menegaskan kembali bahwa cadangan BBM nasional dalam kondisi aman dan terukur. Ia meminta masyarakat tetap tenang serta tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. Pemerintah memastikan seluruh upaya dilakukan untuk menjaga ketersediaan energi yang stabil, baik melalui mekanisme impor, manajemen distribusi, maupun koordinasi lintas sektor. Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah optimis kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan.