Serayupos.com – Polisi berhasil mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial AGT di Manokwari, Papua Barat, pada Selasa (11/11). AGT diketahui merupakan istri dari seorang pegawai Kantor Pelayanan Pajak Manokwari. Kasus ini mencuat setelah korban dilaporkan hilang oleh suaminya sehari sebelumnya. Hasil penyelidikan mengarah pada seorang buruh bangunan yang akhirnya ditangkap di Kampung Inggramui, Manokwari.

Kapolresta Manokwari, Kombes Pol Onky Isgunawan, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut pelaku bekerja sebagai buruh bangunan dan diduga kuat sebagai pelaku utama dalam kasus penculikan serta pembunuhan AGT. “Benar, pelaku sudah kami amankan. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan untuk mendalami motif dan kronologi kejadian,” ujar Kombes Onky kepada wartawan, Rabu (12/11).

Menurut keterangan polisi, pelaku sempat melarikan diri setelah melakukan aksi keji tersebut. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Satreskrim Polresta Manokwari di sebuah lokasi terpencil di Kampung Inggramui. Pelaku kini menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif di balik tindakannya. Polisi menduga kasus ini berawal dari aksi perampokan yang berujung pada pembunuhan.

Kasat Reskrim Polresta Manokwari, AKP Agung Gumara Samosir, menjelaskan bahwa sebelum penangkapan, pihaknya telah mengamankan seorang pria yang diduga menjadi sopir dalam kejadian tersebut. Dari hasil interogasi, diketahui bahwa pria itu dihubungi oleh pelaku utama melalui telepon dan diminta datang ke lokasi kejadian. “Dari keterangan sopir itu, kami berhasil mengantongi identitas pelaku dan segera melakukan pengejaran,” kata AKP Agung.

Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, korban diduga diculik pada Senin (10/11) siang saat suaminya sedang bekerja. Polisi bergerak cepat setelah menerima laporan kehilangan dari pihak keluarga. Proses pencarian dilakukan secara menyeluruh hingga akhirnya jasad AGT ditemukan dalam kondisi tragis, terkubur di dalam septic tank di wilayah Manokwari. Penemuan tersebut mengonfirmasi dugaan kuat bahwa korban menjadi korban pembunuhan berencana.

Hingga kini, polisi masih melakukan pendalaman terhadap motif pelaku. Ada dugaan kuat bahwa pelaku mengenal korban sebelumnya, namun pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait hubungan antara keduanya. “Kami masih menyelidiki motif sebenarnya. Semua kemungkinan masih terbuka, termasuk motif pribadi atau ekonomi,” tambah Kombes Onky.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan masyarakat Manokwari, terutama karena korban merupakan istri seorang aparatur negara. Pihak keluarga korban disebut masih dalam keadaan berduka mendalam dan menolak memberikan komentar kepada media. Sementara itu, polisi telah menyiapkan sejumlah langkah lanjutan untuk memastikan pelaku tidak beraksi sendiri, termasuk menelusuri jaringan atau pihak lain yang mungkin terlibat.

Polresta Manokwari menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini. Kombes Onky menuturkan, aparat tidak hanya akan memproses pelaku secara hukum tetapi juga memastikan keadilan bagi keluarga korban. “Kami akan membawa kasus ini hingga ke pengadilan. Pelaku akan dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana dan penculikan,” tegasnya.

Saat ini, penyidik juga tengah menunggu hasil autopsi jenazah AGT dari tim forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Polisi berharap hasil tersebut dapat memperkuat bukti dan mengungkap waktu pasti pembunuhan. “Kami pastikan penyidikan berjalan objektif dan transparan. Tidak ada toleransi bagi tindakan kriminal sekejam ini,” tutup AKP Agung.

Kasus pembunuhan AGT menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan keamanan lingkungan. Pihak kepolisian juga mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. Penangkapan cepat terhadap pelaku menunjukkan keseriusan Polresta Manokwari dalam menjaga keamanan publik dan menegakkan hukum di wilayah Papua Barat.