Banjir dan Longsor Sibolga-Tapteng Rusak Infrastruktur PLN dan Putuskan Akses
Banjir dan longsor di Sibolga dan Tapanuli Tengah merusak infrastruktur PLN, memutus akses jalan, dan menghambat pemulihan jaringan listrik.
Serayupos.com – Sejumlah infrastruktur PLN mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Rabu, 26 November 2025, yang menyebabkan gardu tergenang, jaringan listrik terputus, serta akses menuju lokasi terdampak tertutup material longsor sehingga perbaikan tidak dapat dilakukan secara langsung. Peristiwa ini menimbulkan gangguan pelayanan kelistrikan dan menghambat mobilitas petugas di lapangan.
Manager PLN UP3 Sibolga, Bachtiar, menjelaskan bahwa sejumlah gardu hubung terendam banjir, beberapa tiang distribusi patah, dan jaringan listrik di sejumlah titik tertutup material longsor. Kondisi tersebut membuat penanganan awal hanya bisa dilakukan di area yang dinilai aman.
Bachtiar menambahkan bahwa akses jalan menuju beberapa lokasi rusak parah dan terputus akibat timbunan tanah serta genangan air. Hal ini menyebabkan tim PLN kesulitan mencapai titik kerusakan untuk melakukan perbaikan menyeluruh.
PLN telah mengaktifkan status Siaga Kelistrikan dan mengerahkan tim khusus untuk melakukan asesmen lapangan, isolasi jaringan, serta penanganan darurat. Menurut Bachtiar, langkah ini menjadi prioritas agar risiko tambahan dapat diminimalkan sambil menunggu kondisi membaik.
Penanganan Terukur dan Keselamatan Publik
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prinsip utama dalam setiap proses pemulihan jaringan. Ia menyampaikan bahwa bencana banjir dan longsor di Sibolga dan Tapanuli Tengah memerlukan kewaspadaan penuh mengingat masih adanya potensi kerusakan tambahan.
Menurut Mundhakir, seluruh pekerjaan lapangan dilakukan melalui prosedur ketat, mulai dari pemeriksaan kondisi tanah, pengecekan aliran listrik, hingga penentuan area aman bagi petugas. Ia memastikan pemulihan baru akan dilanjutkan ketika situasi memungkinkan dan tidak membahayakan masyarakat maupun pekerja.
Dalam situasi bencana, PLN menerapkan prinsip safety first dan operational resilience untuk menjaga keandalan pasokan listrik. Mundhakir berharap masyarakat memberikan dukungan dan memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan kondisi yang benar-benar aman.
Analisis Kerusakan dan Tantangan Lapangan
Kerusakan yang terjadi pada infrastruktur PLN di Sibolga dan Tapanuli Tengah menunjukkan kompleksitas tantangan kelistrikan saat bencana alam. Gardu yang tergenang air dapat menyebabkan korsleting, sementara tiang yang patah atau tertimpa longsoran berisiko menyebabkan arus berbahaya dan peralatan rusak total.
Selain itu, medan geografis Tapanuli Tengah yang berbukit membuat akses menuju lokasi longsor lebih sulit. Banyak ruas jalan yang tertutup lumpur dan material kayu, sehingga petugas harus menunggu alat berat membersihkan jalur sebelum memulai pemulihan.
Dalam beberapa kasus, wilayah terdampak juga terisolasi karena jembatan penghubung rusak atau terendam. Hal ini semakin menunda mobilisasi logistik dan peralatan kelistrikan.
Kondisi cuaca yang masih tidak stabil menjadi tantangan tambahan. Hujan susulan dikhawatirkan memperbesar longsor dan memperluas banjir, sehingga tim harus berhati-hati menentukan langkah.
Koordinasi Antarinstansi untuk Pemulihan
PLN berkoordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, pemerintah daerah, TNI, Polri, serta perangkat kecamatan untuk membuka akses jalan dan memastikan keselamatan petugas yang bertugas menangani jaringan listrik.
Koordinasi ini mencakup:
-
Pengamanan area terdampak, terutama titik yang berisiko longsor susulan
-
Pembukaan akses menggunakan alat berat pemerintah daerah
-
Pengalihan jalur bagi tim teknis
-
Penyediaan dukungan logistik dan alat komunikasi lapangan
Dengan kerja sama lintas sektor tersebut, PLN berharap proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Edukasi dan Imbauan untuk Masyarakat
Sebagai langkah pencegahan, PLN mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peralatan listrik selama banjir berlangsung. Masyarakat diminta tidak menyentuh perangkat listrik yang basah, berada dalam genangan, atau tampak rusak.
PLN juga menegaskan agar warga tidak mendekati tiang listrik, gardu, serta jaringan yang terendam air. Setiap potensi bahaya dapat berdampak fatal dan menimbulkan risiko kebakaran maupun sengatan listrik.
Jika masyarakat menemukan kabel putus, tiang tumbang, atau gardu yang tergenang, warga diminta segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Laporan cepat akan membantu tim memperkirakan tingkat bahaya dan menentukan prioritas penanganan.
Pemulihan Bertahap Menunggu Situasi Aman
Mundhakir menyampaikan bahwa pemulihan jaringan listrik di Sibolga dan Tapanuli Tengah akan dilakukan secara bertahap. Untuk titik yang tingkat risikonya rendah, isolasi jaringan dan penyalaan sementara dapat dilakukan setelah memastikan alat dalam kondisi aman.
Sementara lokasi dengan kerusakan berat akan ditangani setelah akses terbuka dan cuaca relatif stabil. PLN menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas, sehingga pemulihan tidak akan dipaksakan tanpa prosedur keamanan yang lengkap.
PLN juga menyiapkan opsi alternatif seperti pengalihan beban dari jalur lain dan penggunaan genset darurat untuk lokasi vital seperti fasilitas kesehatan dan area pengungsian.
Harapan untuk Pemulihan Wilayah
PLN berharap kondisi di Sibolga dan Tapanuli Tengah segera membaik sehingga pemulihan bisa dipercepat. Kerusakan infrastruktur kelistrikan di wilayah rawan bencana seperti Sumatera Utara menjadi pengingat pentingnya mitigasi dan peningkatan infrastruktur ke depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah memperkuat jaringan melalui perbaikan struktur tiang, peningkatan kualitas kabel, dan penambahan gardu modern yang lebih tahan terhadap genangan. Namun, bencana besar seperti banjir dan longsor tetap menjadi tantangan berat yang membutuhkan kerja sama luas.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat, PLN berharap seluruh wilayah terdampak dapat kembali mendapatkan suplai listrik secara normal setelah kondisi benar-benar dinyatakan aman.
0 Komentar