Serayupos.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Banjarnegara kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha ultra mikro di Jawa Tengah. Melalui kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar, sebanyak 500 nasabah binaan PNM di Kabupaten Wonosobo mengikuti pelatihan literasi keuangan dan motivasi usaha yang digelar di Gedung Sasana Adipura Kencana, Wonosobo, pada Kamis (6/11/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Keuangan Cerdas, Ngajak UMKM Wonosobo Naik Kelas” dan bertujuan membantu pelaku usaha agar mampu mengelola keuangan secara lebih bijak dan berkelanjutan.

Pemimpin Cabang PNM Banjarnegara, M. Resya Apriansyah, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen PNM terhadap pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek ekonomi. Ia menegaskan bahwa program PNM tidak hanya berfokus pada penyaluran pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia. “Pembangunan pilar ekonomi melalui program-program PNM adalah wujud nyata komitmen kami untuk memastikan nasabah bisa naik kelas dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutan.

PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank memiliki peran penting dalam mendukung pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan seperti PKU Akbar, PNM memberikan pelatihan dan pendampingan agar nasabah tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan dan mengembangkan usaha. Dalam kesempatan ini, peserta mendapatkan edukasi langsung dari sejumlah lembaga keuangan terkemuka seperti BRI, Pegadaian, BRI Insurance (BRIns), BRI Life (BRILife), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah.

Materi yang disampaikan meliputi pengelolaan keuangan usaha, cara menabung yang efektif, pembukaan rekening bank, serta pentingnya asuransi untuk perlindungan usaha dan keluarga. Tak hanya itu, peserta juga dibekali keterampilan membuka layanan Brilink Mekaar, yang memungkinkan mereka memperluas jaringan usaha sekaligus menyediakan layanan keuangan digital bagi masyarakat sekitar. Langkah ini menjadi bagian dari strategi PNM dalam mendorong inklusi keuangan di tingkat akar rumput.

Selain pelatihan, acara ini juga diramaikan dengan pameran produk unggulan dari UMKM binaan PNM Banjarnegara. Beragam karya lokal khas Wonosobo ditampilkan, mulai dari kerajinan bambu, batik khas Wonosobo, kain ecoprint, hingga kesenian tradisional seperti Topeng Lengger. Produk kuliner lokal seperti petos, combro kentang, olahan tepung mocaf, dan kue gumpur juga mendapat perhatian besar dari para pengunjung. Pameran ini menjadi sarana promosi bagi para pelaku usaha sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Wonosobo kepada masyarakat luas.

Kegiatan PKU Akbar ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonosobo, Mohammad Kristijadi, Asisten Manajer Senior OJK Jawa Tengah, Eska Setia Kuncara, serta perwakilan dari BRI, Pegadaian, BRILife, dan BRIns. Dalam sambutannya, Mohammad Kristijadi menyampaikan apresiasi atas inisiatif PNM dalam membantu pemerintah daerah menggerakkan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan. “Kolaborasi antara lembaga keuangan dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperkuat daya saing UMKM lokal,” ujarnya.

Program literasi keuangan ini diharapkan mampu memperluas wawasan para peserta mengenai pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. PNM menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di berbagai daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mikro dan memastikan keberlanjutan usaha para nasabahnya.

Melalui kegiatan PKU Akbar di Wonosobo, PNM Banjarnegara tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga membuka ruang jejaring bagi pelaku usaha lokal untuk berkolaborasi dan saling belajar. Dengan bekal literasi keuangan yang kuat, para pelaku UMKM diharapkan mampu naik kelas, menjadi lebih mandiri, dan berperan aktif dalam memperkuat ekonomi daerah maupun nasional.