Menurut data pemerintah, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2024 mencapai Rp 1.497 triliun dan ditargetkan meningkat menjadi Rp 6.654 triliun pada 2030. Namun, dari total 64,2 juta UMKM di Indonesia, baru sekitar 24,9 persen yang terhubung secara digital hingga Juli 2024. Angka ini menunjukkan masih besarnya peluang pengembangan serta kebutuhan literasi digital yang lebih masif.

Asisten Deputi Pemasaran dan Digitalisasi Kementerian UMKM, Ari Hanindya Hartika, mengatakan UMKM berkontribusi hampir 61,9 persen terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Ia mengapresiasi langkah Tokopedia dan TikTok Shop dalam memperluas adopsi digital di sektor UMKM, terutama melalui pelatihan konten yang dianggap relevan dengan perilaku konsumen saat ini.

Ari meyakini keterampilan membuat video kreatif akan memberikan nilai tambah bagi pelaku UMKM, bukan hanya dalam meningkatkan daya tarik produk, tetapi juga menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman bagi konsumen. “Kami percaya kemampuan membuat konten yang baik akan mendukung UMKM menjual dengan lebih efektif,” ujarnya.

Senior Director Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia, Vonny Ernita Susamto, menambahkan bahwa potensi UMKM dalam berkontribusi terhadap ekonomi digital masih sangat besar. Melalui Creators Lab, pihaknya ingin membantu UMKM memanfaatkan format konten populer seperti short video dan livestreaming untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.

Vonny menjelaskan bahwa dunia digital kini menuntut kreativitas visual, sehingga pelaku UMKM perlu diperlengkapi dengan keterampilan yang relevan. Pelatihan ini, kata dia, menjadi bentuk komitmen Tokopedia dan TikTok Shop dalam mendukung UMKM lokal agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.