Times New Roman: Font Legendaris yang Tak Lekang oleh Waktu
Font klasik Times New Roman tetap menjadi pilihan utama dalam penulisan modern, bertahan dari era mesin tik hingga dunia digital berkat desainnya yang jelas dan mudah dibaca.
Serayupos.com – Times New Roman adalah salah satu font paling berpengaruh dalam sejarah tipografi modern. Lahir pada tahun 1931 di Inggris, font ini diciptakan oleh Stanley Morison dan Victor Lardent untuk harian The Times sebagai solusi atas kebutuhan huruf yang lebih jelas, efisien, dan mudah dibaca di kolom koran yang padat. Sejak itu, Times New Roman berkembang menjadi standar global dalam penulisan dokumen resmi, pendidikan, hingga publikasi digital.
Pada masa awalnya, The Times menghadapi kritik karena kualitas tipografi yang dianggap kurang tajam. Stanley Morison, seorang ahli tipografi dari Monotype, ditunjuk untuk merancang huruf yang tidak hanya enak dibaca tetapi juga hemat ruang. Bersama ilustrator Victor Lardent, mereka menciptakan desain serif klasik yang memiliki karakter ramping, kontras tegas pada guratan tebal-tipis, dan bentuk huruf yang stabil. Upaya ini berhasil mengubah wajah surat kabar Inggris dan membawa Times New Roman menjadi rujukan utama tipografi modern.
Keunggulan utama Times New Roman terletak pada keseimbangan visualnya. Huruf-hurufnya dirancang untuk mempertahankan kejelasan bahkan pada ukuran kecil, menjadikannya ideal untuk media cetak dan digital. Ketika Microsoft memilih Times New Roman sebagai font default pada Microsoft Word era 1990-an, popularitasnya semakin melesat. Di sekolah, kampus, kantor pemerintahan, hingga perusahaan global, font ini menjadi simbol formalitas, profesionalisme, dan keteraturan.
Meski banyak font modern bermunculan seperti Calibri, Cambria, dan Roboto, Times New Roman tetap memiliki tempat istimewa. Para desainer tipografi menilai bahwa karakter serif klasiknya menghadirkan kesan intelektual dan historis yang tidak dimiliki font sans-serif modern. Di dunia digital yang serba cepat, Times New Roman justru dianggap sebagai penanda stabilitas dan tradisi. Tidak sedikit institusi pendidikan dan jurnal akademik yang masih menetapkan font ini sebagai standar penulisan wajib.
Kebertahanan Times New Roman juga didukung oleh kemampuannya beradaptasi. Versi-versi terbaru disesuaikan dengan kebutuhan layar digital beresolusi tinggi, tanpa mengubah karakter desain aslinya. Hal ini membuktikan bahwa Times New Roman bukan sekadar font tua, melainkan karya tipografi yang mampu melewati perubahan zaman. Dalam dunia yang terus berubah, font ini tetap menjadi pilihan aman bagi penulis, editor, mahasiswa, dan profesional di seluruh dunia.
Times New Roman adalah bukti bahwa desain yang baik dapat hidup jauh lebih lama daripada tren. Font ini tidak hanya hadir sebagai alat visual, tetapi juga simbol budaya literasi dan komunikasi global. Di tengah banyaknya inovasi tipografi, Times New Roman tetap menjadi legenda yang menghubungkan masa lalu dan masa depan dunia penulisan.
Widget Terkait
Tidak ada berita terkait untuk saat ini.
Widget Inline Video
0 Komentar