Serayupos.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merilis data terbaru mengenai bencana longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap pada Kamis malam 13 November 2025. Longsor yang dipicu hujan deras berjam-jam itu menimbulkan kerusakan luas mencapai 6,5 hektare dan menimbun permukiman warga serta jalan perkampungan. Hingga Jumat siang, tiga korban ditemukan meninggal dan 20 warga lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan.

Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas Catursari Penanggungan menjelaskan bahwa delapan rumah diketahui roboh, satu rumah mengalami kerusakan sedang, dan 16 rumah berada dalam kondisi terancam. Tiga korban luka saat ini dirawat di RSUD Majenang, sementara proses pencarian korban hilang terus dilakukan di tengah kondisi kontur tanah yang masih labil. Bergas menegaskan seluruh petugas di lapangan bekerja tanpa henti agar semua korban dapat ditemukan secepat mungkin.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa seluruh personel, peralatan, dan logistik dari pemprov telah dikerahkan ke lokasi sejak malam kejadian. Pemerintah provinsi juga terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal. Sementara itu, BNPB menyatakan 28 keluarga yang tinggal di zona rawan longsor akan direlokasi setelah operasi pencarian dan penanganan darurat selesai dilakukan.

Kepala BNPB Suharyanto menyebut relokasi diperlukan karena struktur tanah di wilayah perbukitan Majenang masih labil dan berpotensi menyebabkan longsor susulan. Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasi untuk para warga terdampak. Hingga kini operasi pencarian dan pertolongan masih berlangsung dan akan terus dilakukan hingga semua korban hilang berhasil ditemukan.