Serayupos.com – Penyaluran bantuan Presiden Prabowo Subianto di Banyumas berlangsung pada Selasa 2 Desember 2025 di Pendopo Si Panji Purwokerto, ketika Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyerahkan becak listrik kepada para pengayuh becak lanjut usia sebagai bagian dari program nasional pengentasan kemiskinan yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan melalui bantuan transportasi ramah lingkungan dan sejumlah fasilitas sosial lainnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai tindak lanjut dari permohonan bantuan yang sebelumnya diajukan pemerintah daerah.

Pada kesempatan tersebut, Sadewo menjelaskan bahwa Banyumas awalnya mengajukan 180 unit becak listrik namun pemerintah pusat justru mengirim 280 unit. Bantuan ini diberikan kepada pengayuh becak di Purwokerto, Kecamatan Banyumas, dan Sokaraja, dengan prioritas penerima berusia di atas 60 tahun, khususnya mereka yang telah memasuki usia 70 tahun ke atas. Sadewo menegaskan bahwa pesan Presiden Prabowo sangat jelas, yakni agar bantuan tidak dijual dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan pendapatan para pengayuh becak. Ia juga mengungkap bahwa Prabowo memberikan perhatian khusus kepada Banyumas karena memiliki akar keluarga yang berasal dari wilayah tersebut.

Selain becak listrik, Kabupaten Banyumas turut menerima bantuan tambahan berupa iPad untuk enam sekolah dasar, 21 unit kacamata pintar atau kacamata AI untuk masyarakat yang kesulitan akses internet, serta paket sembako bagi warga yang membutuhkan. Pemerintah daerah mencatat lebih dari 350 pengemudi becak yang akan menerima bantuan secara bertahap sehingga seluruh pengayuh becak di Banyumas akhirnya mendapatkan dukungan yang sama. Sadewo menyebut bahwa seluruh bantuan ini diharapkan memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan warga miskin ekstrem dan kelompok rentan.

Ketua Umum Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional Teguh Arief Indratmoko menjelaskan bahwa Prabowo merancang program becak listrik setelah melihat banyak lansia masih bergantung pada tarik becak sebagai mata pencaharian. Becak listrik dinilai mampu memperpanjang jam kerja sekaligus meningkatkan stamina karena tidak menguras tenaga seperti becak manual. Ia memberi contoh bahwa pengayuh becak biasanya hanya mampu bekerja tiga jam dengan becak biasa, sementara becak listrik memungkinkan mereka bekerja hingga delapan sampai sepuluh jam. Pemerintah juga akan menyiapkan titik pengisian daya di lokasi mangkal agar para pengayuh becak lebih mudah mengoperasikan kendaraannya tanpa kesulitan energi.

Program becak listrik melibatkan industri nasional melalui kerja sama antara PT Pindad dan PT Viar yang bertugas memproduksi sekaligus mendampingi penerima bantuan dalam hal servis dan perawatan. Untuk tahun 2025, dialokasikan 10.000 unit becak listrik dan pada tahun 2026 jumlahnya meningkat menjadi 30.000 unit. Dengan total sekitar 80.000 pengayuh becak di Indonesia, Teguh memastikan bahwa seluruhnya akan mendapatkan becak listrik secara bertahap. Ia juga menegaskan adanya aturan ketat untuk melarang jual beli becak bantuan karena pelanggaran akan berakibat pada penarikan kembali unit.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu mengangkat kualitas hidup para pengayuh becak sekaligus menjadi pionir transformasi transportasi tradisional menuju teknologi ramah lingkungan. Becak listrik diproyeksikan mempertahankan identitas budaya transportasi rakyat sambil memberi efisiensi baru bagi pelaku usaha sektor informal. Pemerintah daerah Banyumas mengapresiasi dukungan pusat dan menyatakan siap melanjutkan pendataan serta penyaluran agar seluruh pengayuh becak mendapat manfaat sesuai rencana nasional.