Puluhan Korban Longsor Banjarnegara Belum Ditemukan, Pencarian Masuki Hari Kedelapan
Tragedi longsor Banjarnegara memasuki hari kedelapan dengan tim SAR gabungan terus menyisir area terdampak untuk mencari korban yang masih hilang. Operasi berlangsung di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum.
Serayupos.com – Operasi pencarian korban longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan pada Minggu, 23 November 2025, setelah bencana besar melanda Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, dan menyebabkan belasan warga tertimbun material tanah setinggi puluhan meter. Pencarian yang memasuki hari kedelapan ini melibatkan ratusan personel dari TNI, Polri, BPBD, serta berbagai relawan untuk menemukan korban yang hingga kini masih dilaporkan hilang.
Hingga hari ini, sebanyak 12 korban telah ditemukan sejak operasi pencarian dimulai. Dua korban terbaru bernama Aminah, 90 tahun, dan Saminem, 56 tahun, ditemukan pada Sabtu, 22 November 2025. Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tidak jauh dari lokasi rumah mereka sebelum longsor menerjang permukiman tersebut.
Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengatakan bahwa medan pencarian sangat menantang akibat tebalnya material tanah yang mencapai 10 meter di beberapa titik. “Material longsoran sangat tebal dan area terdampak luas, sehingga membutuhkan alat berat dalam jumlah banyak. Proses ini tidak mudah, namun kami terus berupaya maksimal,” ujarnya.
Dalam operasi ini, tim SAR mengerahkan 23 alat berat dan 12 pompa alkon untuk mempercepat proses penggalian serta memperlancar aliran air dari area longsor. Sebanyak 700 relawan juga turut membantu penyisiran manual pada titik-titik yang berpotensi menjadi lokasi tertimbunnya korban. Setidaknya 16 warga masih dinyatakan hilang dan diperkirakan berada di bawah reruntuhan material tanah dan batuan.
Tim penilai risiko bencana menyebut bahwa longsor di Situkung terjadi akibat kombinasi faktor, seperti curah hujan tinggi, kondisi tanah labil, serta kontur lereng yang curam. Wilayah Pandanarum memang termasuk zona rawan longsor tingkat tinggi berdasarkan peta mitigasi bencana Kabupaten Banjarnegara. Situasi ini membuat pencarian harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari longsor susulan.
Sejumlah warga sekitar juga mengungkapkan harapan agar seluruh korban segera ditemukan. Banyak keluarga masih menunggu kabar keberadaan anggota mereka yang belum diketahui nasibnya. Para relawan mencatat bahwa sebagian besar korban berada di area permukiman yang tertimbun total, sehingga membutuhkan penggalian bertahap menggunakan alat berat untuk menjangkau lokasi terdalam.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Basarnas untuk menambah armada pendukung, termasuk pemetaan ulang menggunakan drone thermal dan pemindai geologi. Teknologi tersebut diharapkan dapat membantu menentukan titik panas yang menandakan adanya struktur bangunan atau kemungkinan keberadaan korban di bawah material longsoran. Upaya pemetaan ini dinilai krusial karena medan yang luas dan sulit dijangkau.
Selain itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) tetap dilakukan untuk meminimalkan hujan di wilayah Banjarnegara selama proses evakuasi berlangsung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan TNI AU untuk menjaga kondisi cuaca tetap kondusif agar pencarian berjalan tanpa hambatan. Tim memastikan operasi cuaca buatan berjalan aman dan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.
Sementara itu, pemerintah Banjarnegara telah menyiapkan posko kesehatan, dapur umum, dan bantuan logistik bagi para pengungsi yang terdampak. Relawan medis juga disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang mengalami trauma maupun cedera ringan. Bupati Banjarnegara menyampaikan bahwa seluruh korban, baik ditemukan selamat maupun meninggal dunia, akan mendapat pendampingan dan bantuan sesuai prosedur.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih berlangsung dengan prioritas tinggi. Tim SAR memastikan bahwa operasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih berubah-ubah. Informasi terbaru terkait perkembangan pencarian akan terus diperbarui sesuai laporan dari lapangan.
0 Komentar