Pada bagian lain pernyataannya, Ikrar menyoroti fokus baru Roy Suryo dan kawan-kawan yang kini lebih banyak mengulik isu pendidikan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden. Ia menyebut bahwa kelompok ini tengah menyuarakan dugaan ketidakteraturan dokumen pendidikan Gibran, terutama saat menempuh pendidikan di Singapura, Australia, serta Indonesia. Salah satu bukti fokus baru tersebut ditandai dengan munculnya buku berjudul Gibran End Game: Wapres Tak Lulus SMA karya Rismon Sianipar, yang berisi rangkaian klaim mengenai perjalanan pendidikan Gibran.

Ikrar menegaskan bahwa buku tersebut secara eksplisit membahas berbagai persoalan akademik yang dianggap janggal. Meski demikian, ia tidak memerinci lebih jauh apa saja temuan yang disampaikan dalam buku tersebut, serta belum ada tanggapan resmi dari pihak Gibran terkait klaim yang dimuat. Perdebatan mengenai validitas dokumen pendidikan Gibran sendiri bukan isu baru, karena sebelumnya juga pernah muncul dalam perbincangan publik saat Gibran menjadi calon wakil presiden pada Pemilu 2024.

Selain membahas pendidikan Gibran, Ikrar juga mengungkapkan bahwa kelompok Roy Suryo tengah menyiapkan buku lain yang diberi judul The Dark Life of Joko Widodo. Menurutnya, buku tersebut akan mengupas riwayat masa kecil hingga silsilah keluarga Jokowi dengan pendekatan sejarah, budaya, dan kultur. Ikrar menyebut bahwa buku itu digadang-gadang dapat membuka rangkaian informasi baru yang disebut akan mengubah cara publik memandang perjalanan hidup Jokowi beserta keluarganya.