Dalam penjelasannya, Ikrar menyampaikan bahwa proses penyusunan buku tersebut tengah berlangsung dan memerlukan penelitian mendalam. Buku itu diklaim akan mengungkap hal-hal yang belum pernah diketahui publik sebelumnya. Meskipun demikian, ia tidak menjelaskan sejauh mana validitas data yang digunakan atau sumber apa saja yang dijadikan rujukan dalam proses penulisan. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Jokowi terkait rencana penerbitan buku tersebut.

Pergeseran fokus Roy Suryo dan tim dari isu ijazah Jokowi menuju penelusuran riwayat pendidikan Gibran menunjukkan dinamika perdebatan politik yang terus berkembang di ruang publik. Ikrar menilai bahwa langkah tersebut merupakan strategi baru untuk menggali hal-hal yang dianggap masih menyimpan pertanyaan besar dalam perjalanan keluarga Jokowi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa setiap tuduhan yang dilontarkan harus tetap diuji secara hukum agar tidak menimbulkan kekeliruan informasi di tengah masyarakat.

Pada akhir pernyataannya, Ikrar menyebut bahwa diskursus mengenai dokumentasi pendidikan pejabat negara akan terus menjadi isu strategis, terutama menjelang tahun politik dan dinamika pemerintahan baru. Ia berharap masyarakat tetap kritis, tetapi juga berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang dapat memengaruhi persepsi publik terhadap figur politik secara keseluruhan. Hingga artikel ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Gibran ataupun keluarga Jokowi mengenai klaim yang tengah berkembang.